Widget
blog-img-10

Posted by : Mardani

Deteksi Dini Stroke ; Poltekkes Jakarta III dan Komisi IX DPR RI Sosialisasikan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Condong Catur, Sleman, Jogjakarta

Salah satu bagian penting dalam kegiatan ini adalah pemeriksaan kesehatan yang ditujukan untuk warga berusia 50 tahun ke atas. Pemeriksaan meliputi pengukuran tekanan darah, indeks massa tubuh (BMI), kadar gula darah, serta kadar kolesterol. Dari hasil skrining, warga yang ditemukan memiliki faktor risiko tinggi terhadap penyakit stroke diberikan edukasi mengenai langkah-langkah pencegahan, serta dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan di fasilitas kesehatan terdekat.

Kegiatan ini bertujuan untuk mendeteksi dini potensi stroke pada warga yang memiliki riwayat atau gejala hipertensi, diabetes, obesitas, dan kolesterol tinggi, yang merupakan faktor risiko utama stroke. Deteksi dini sangat penting karena dapat meminimalisir risiko serangan stroke yang fatal dan meningkatkan peluang penyembuhan.Edukasi Pencegahan Penyakit Tidak Menular Tidak hanya melakukan skrining, kegiatan ini juga memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat mengenai cara-cara pencegahan PTM, terutama stroke. Edukasi ini mencakup pentingnya menjaga pola makan sehat, menghindari kebiasaan merokok, mengelola stres, serta menjalani pola hidup aktif dengan berolahraga secara rutin.

Dalam sesi tanya jawab, warga antusias menanyakan berbagai hal terkait pencegahan stroke dan PTM lainnya. Para ahli dari Poltekkes Jakarta III memberikan penjelasan mendetail, sehingga diharapkan masyarakat dapat lebih memahami risiko kesehatan dan cara pencegahannya.Harapan ke Depan Kolaborasi antara Komisi IX DPR RI dan Poltekkes Kemenkes Jakarta III ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan penyakit tidak menular. Dengan deteksi dini dan edukasi yang tepat, diharapkan angka kejadian penyakit seperti stroke dapat ditekan, dan masyarakat dapat menjalani hidup yang lebih sehat dan produktif.

Kegiatan sosialisasi ini tidak hanya sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat tetapi juga sebagai langkah nyata dalam mewujudkan Indonesia sehat melalui Gerakan Masyarakat Sehat (Germas), yang mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kesehatan dan mencegah penyakit.